Pengukuran Profil Memanjang dan Melintang (2024)

Pengukuran sipat datar profil banyak digunakan dalam perencanaan suatu wilayah. Pengukuran ini terbagi menjadi dua macam, yaitu profil memanjang dan profil melintang. Dengan pengukuran profil ini, banyak manfaat yang bisa diperoleh dari data yang dihasilkan karena beda tinggi di setiap bagian di wilayah tersebut dapat diketahui. Informasi mengenai beda tinggi sangat berguna dalam cut dan fill suatu permukaan tanah yang tidak rata, misalnya saja dalam pengerjaan jalan raya atau jalur kereta api.

Mengingat begitu besarnya manfaat sipat datar profil, maka pengukuran ini mutlak harus dikuasai oleh surveyor ataupun mahasiswa teknik Geomatika. Salah satu cara untuk menguasai pengukuran sipat datar profil adalah dengan pelaksanaan praktikum secara sungguh-sungguh atau dengan memperbanyak jam terbang pengukuran

Prosedur Lapangan Menggunakan Waterpass

Operasi sifat datar membutuhkan kerja sama dari dua petugas, yaitu pemegang alat dan pemegang rambu ukur pada saat pembacaan demi dicapainya hasil yang konsisten. Ketepatan survey tergantung dari ketelitian membuat garis bidik horizontal, kemampuan pemegang rambu ukur dalam memegang rambu ukur secara vertical, dan presisi rambu ukur yang dibaca. Ketepatan alat yang memakai nivo gelembung gas juga harus memperhatikan penyetelan tabung nivo dan presisi sejajar suatu nivo dan garis bidik. Tidak boleh terjadi penurunan alat di antara waktu bidik belakang dan bidik muka pada stasiun alat. (Wirshing, 1995)

Pengoperasian Alat

Waterpass harus disetel sebelum memulai operasi sifat datar. Setelah alat disetel, operasi waterpass terdiri dari memasang, mendatarkan, dan melakukan pembacaan sampai ketepatan tertentu. Pembacaan terdiri dari penentuan posisi dimana salib sumbu tampak memotong rambu ukur dan mencatat hasil pembacaan tersebut. Tiap alat yang dipasang memerlukan satu pembacaan bidik belakang untuk menetapkan tinggi alat dan paling sedikit satu pembacaan bidik muka untuk menentukan elevasi titik di sebelah muka ( sebuah titik stasiun atau elevasi ). Pembacaan halus biasanya sampai 0,01 ft kecuali digunakan target pada rambu ukur. Target tunggal yang dibaca dapat menimbulkan kesalahan tak sengaja. Tambahan bidik muka dapat dilakukan terhadap titik-titik lain yang dsapat dilihat dari tempat alat dipasang apabila elevasi titik-titiki ini juga diperlukan. Tergantung pada tipe survei dan alat yang dipakai, baik benang tengah, semua ketiga benang salib sumbu, atau cara dengan mikrometer dapat digunakan untuk melakukan pembacaan. (Wirshing, 1995)

Langkah-langkah Untuk Mengambil Pembacaan Sebuah Waterpass

  1. Waterpass dipasang dan didatarkan
  2. Teropong diarahkan sedemikian rupa sehingga benang vertikal berimpit dengan salah satu sisi rambu ukur dan alat dikunci.
  3. Lensa objektif difokuskan dan paralaks dihapus.
  4. Gelembung nivo diperiksa, digeser ke tengah dan disetel kalau perlu.
  5. Rambu ukur dibaca dan hasilnya dicatat.
  6. Gelembung nivo diperiksa lagi apakah masih tetap di tengah-tengah. Apabila gelembung tergeser dari tengah-tangah, ia harus diketengahkan lagi dan pembacaan diulangi.
  7. Setelah pemegang alat merasa puas bahwa gelembung tetap di tengah-tengah ketika pembacaan dilakukan, selisih pembacaan antara benang atas dan benang bawah dibaca untuk mengukur jarak dari waterpass sampai mistar ukur. Jarak ini dipakai untuk menyeimbangkan jarak bidik muka dan bidik belakang dan cukup dibaca sampai ketelitian sentimeter terdekat.
  8. Pemegang alat memberi tanda kepada pemegang rambu ukur untuk maju ke posisi berikutnya.
  9. Kunci teropong dibuka, teropong diputar, diarahkan ke posisi rambu ukur berikutnya dan difokuskan. Paralaks dihapus, posisi gelembung nivo diperiksa apakah masih di tengah-tengah, ramb u ukur dibaca, dan posisi gelembung nivo diperiksa ulang.
  10. Tahapan-tahapan ini diulangi sampai jumlah bidik muka yang diinginkan diambil dan sebuah titik stasiun ditetapkan. Jarak rambu ukur pada titiki stasiun diukur dan dicatat. Pemegang rambu ukur kemudian mengambil posisi di atas stasiun.
  11. Waterpass dipindahkan ke posisi pemasangan berikutnya dan prosedur ini diulangi. (Wirshing,

Metode Penghitungan Beda Tinggi

Gambar 2.1 Prinsip Pengukuran Beda Tinggi

Penghitungan beda tinggi antara dua titik yang diukur dengan waterpass dapat dihitung dengan rumus

ΔH = BTB – BT

Keterangan :

BTB : Benang tengah belakang

BTM : Benang tengah muka

Istilah-istilah :

– 1 slag adalah satu kali alat berdiri untuk mengukur rambu muka dan rambu belakang.

– 1 seksi adalah suatu jalur pengukuran sepanjang ± 1-2 km yang terbagi dalam slag yang genap dan diukur pulang pergi dalam waktu satu hari.

(Nurjati, 2004 )

Kesalahan-Kesalahan Pada Sipat-Datar

Kesalahan-kesalahan pada sipat-datar dengan menggunakan instrumen sipat datar diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Kesalahan Petugas :

  1. Disebabkan oleh observer
    1. Pengaturan instrumen sipat datar yang tidak sempurna (penempatan gelembung nivo yang tidak sempurna dan sebagainya).
    2. Instrumen sipat datar tidak ditempatkan pada jarak yang sama dari kedua rambu.
    3. Kesalahan pembacaan.
    4. Kesalahan pencatatan.
    5. Disebabkan oleh rambu
      1. Penempatan rambu yang tidak betul-betul vertikal.
      2. Rambu tipe perpanjangan seperti misalnya rambu Sopwith yang perpanjangannya dirasakan kurang sempurna.
      3. Disebabkan terbenamnya rambu, karena tidak ditempatkan pada tumpuan yang keras.

Selanjutnya kesalahan yang disebabkan kekurangan-kekurangan pada tanda-tanda indeks rambu karena titik-titik balik bernomor genap yang tidak tersedia antara dua titik dapat dianggap sebagai kesalahan pembidik. Pada sipat datar teliti, seluruh jarak harus dibagi menjadi bagian-bagian berjumlah genap untuk menentukan titik-titik balik.

  1. Kesalahan Instrumen :
    1. Disebabkan oleh petugas
      1. Penyetelan instrumen sipat datar yang tidak sempurna (garis kolimasi tidak sejajar dengan sumbu niveu tabung)

2. Parallax yang timbul pada saat pengukuran

  1. Disebabkan oleh rambu
    1. Graduasi rambu yang tidak teliti. Untuk perbaikannya dibutuhkan kalibrasi.
    2. adanya kesalahan indeks rambu.
    3. Sambungan rambu yang tidak sempurna (terutama pada tipe perpanjangan).
  2. Kesalahan Alami :
    1. Pengaruh sinar matahari langsung : sinar matahari langsung dapat merubah kondisi intrumen sipat datar dan karenanya merubah garis kolimasi. Pada sipat datar teliti selama observasi, instrumen sipat datar harus terlindung dari sinar matahari. Demikian pula, pemuaian atau penyusutan skala rambu harus dikoreksi disesuaikan dengan temperatur rambu tersebut.
    2. Perubahan posisi intrumen sipat datar dan rambu-rambu : Karena beratnya sendiri, baik instrumen sipat datar maupun rambu akan dapat terbenam, jika ditempatkan di atas tanah yang lunak. Pada tempat-tempat seperti itu, penyangga statif dan rambu haruslah dibuat khusus seperti piket, patok atau harus dipilih tempat-tempat padat. Angin yang berhembus kencang akan menyulutkan pekerjaan pengukuran, dan untuk menghindarinya dapat digunakan perisai pelindung atau menggunakan rambu yang pendek.
    3. Pengaruh refraksi cahaya : sebagaimana dimaklumi, bahwa berkas cahaya yang melintasi udara dengan kerapatan yang berbeda-beda akan direfraksikan. Sedangkan dekat di atas permukaan tanah temperatur udara sangat berubah-ubah dan karenanya perubahan kerapatannyapun besar pula. Karena itu pembacaan rambu menjadi sulit dan mungkin sekali tidak teliti. Untuk meningkatkan ketelitiannya, jarak bidikan haruslah sependek mungkin. Selanjutnya diusahakan agar posisi instrumen sipat datar terletak di tengah-tengah antara kedua rambu.
    4. Pengaruh lengkung bumi : karena permukaan bumi tidaklah datar, akan tetapi berbentuk speris, maka lengkung permukaan bumi haruslah diperhitungkan. Tetapi hal ini merupakan problema yang kecil pada sipat datar. Lebih-lebih apabila instrumen sipat datar ditempatkan di tengah-tengah antara kedua rambu, maka pengaruhnya dapat diabaikan. (Sosrodarsono, 1983)

Sipat Datar Profil

Sipat datar profil bertujuan untuk menentukan bentuk permukaan tanah atau tinggi rendahnya permukaan tanah sepanjang jalur pengukuran, baik secara memanjang maupun melintang.

Pengukuran profil dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tinggi rendahnya permukaan tanah sepanjang jalur pengukuran, yaitu dengan mengukura ketinggian dari masing-masing titik. Hasil pengukuran ini merupakan informasi untuk perencanaan jalan raya, jalan kereta api, irigasi jalur pipa dan lain-lain, seperti dalam:

  1. Menentukan gradien yang coco*k untuk pekerjaan konstruksi.
  2. Menghitung volume pekerjaan.
  3. Menghitung volume galian dan timbunan yang perlu disiapkan.

Pengukuran Sipat Datar Profil dibagi menjadi dua pekerjaan yaitu sipat datar profil memanjang dan sipat datar profil melintang sedangkan pada tahap penggambaran, biasanya dilakukan penggambaran situasi sepanjang jalur pengukuran sipat datar profil memanjang maupun melintang dengan skala yang berbeda agar kondisi tanah secara vertikal akan lebih jelas terlihat. (Nurjati, 2004 )

a. Profil Memanjang

Pelaksanaan pengukuran Sipat datar profil memanjang tidak jauh berbeda dengan sipat datar memanjang, yaitu melalui jalur pengukuran yang nantinya merupakan titik ikat bagi sipat datar profil melintangnya, sehingga mempunyai ketentuan sebagai berikut :

• Pengukuran harus dilakukan sepanjang garis tenah (as) jalur pengukuran dan dilakukan pengukuran pada setiap perubahan yang terdapat pada permukaan tanah.

• Data ukuran jarak dengan pita ukur dan dicek dengan jarak optis.

Gambar 2.2 Profil Memanjang Tampak Atas

Cara Pengukuran :

 Alat di Atas Titik.

Gambar 2.3 Profil Memanjang Alat di Atas Titik

  1. Tempatkan alat sipat datar diatas patok (A).
  2. Lakukan centering, sehingga alat tepat di atas titik A.
  3. Gelembung nivo ketengahkan dengan 3 skrup klap.
  4. Ukur tinggi alat diatas patok.
  5. Bidik rambu pada titik 1 kemudian baca BA, BT dan BB.
  6. Hitung d (jarak) dari alat ke rambu, d=(BA-BB).100
  7. Lakukan hal yang sama (v, vi, vii) pada setiap titik relief (ii, iii, dst) ini pada seksi AB, untuk pengukuran pada seksi BC, maka alat isa dipindahkan pada titik B.
  8. Lakukan urut-urutan dari nomor i s/d vii.
  9. Hitungan : H1 = HA+∆HA1

H2 = HA+∆HA2

Hn = HA+∆HAn (Nurjati, 2004 )

b. Profil Melintang

Pelaksanaan pengukuran sipat datar profil melintang dilakukan setelah pengukuran sipat datar profil memanjang, jarak antar potongan melintang dibuat sama, sedangkan pengukuran kearah samping kiri dan kanan as jalur memanjang lebarnya dapat ditentukan sesuai perencanaan dengan pita ukur misalnya pada jalan raya, potongan melintang dibuat dari tepi yang satu ke tepi yang lain. Arah potongan melintang tegak lurus dengan as, kecuali pada titik tikungan (contoh pada titik B) maka potongan diusahakan membagi sudut terseut sama besar atau bila perlu dibuatkan 2 buah potongan melintang yang masing-masing tegak lurus pada arah datang dan arah belokan selanjutnya.

Gambar 2.4 Arah Potongan Melintang

Cara Pengukuran :

 Alat di Atas Titik

  1. Tempatkan alat di atas titik A.
  2. Lakukan centering.
  3. Gelembung nivo ketengahkan dengan 3 skrup klap.
  4. Ukur tinggi alat diatas patok.
  5. Bidik rambu diatas titik 1. Baca BA, BT dan BB.
  6. Hitung jarak optis dari alat ke rambu 1, d =(BA-BB).100
  7. Lakukan hal yang sama (v,vi,vii) pada titik-titik 2, 3, 4 dan seterusnya sebagai titik-titik relief.
  8. Demikian juga point 1 s/d 8 dilakukan pada setiap potongan melintang.

(Nurjati, 2004 )

Pengukuran Profil Memanjang dan Melintang (2024)

FAQs

Jelaskan apa yang dimaksud dengan profil melintang? ›

Sipat Datar Profil melintang merupakan pendukung dari Sipat datar memanjang, posisinya tegak lurus dari titik pada profil memanjang. Prinsipnya perhitungan Profil melintang sama dengan profil memanjang, hanya saja jaraknya lebih pendek.

Apa itu profil memanjang jalan? ›

Profil memanjang digunakan untuk melakukan pengukuran yang jaraknya jauh, sehingga dikerjakan secara bertahap beberapa kali. Karena panjangnya sangat besar, skala vertikal yang digunakan dibuat berbeda dengan skala horisontalnya. Cara pengukuran penampang memanjang sama dengan cara pengukuran secara berantai.

Jelaskan apa itu slag dan seksi? ›

1 slag adalah satu kali alat berdiri untuk mengukur rambu muka dan rambu belakang. 1 seksi adalah suatu jalur pengukuran sepanjang  1-2 km yang terbagi dalam slag yang genap dan diukur pulang pergi dalam waktu 1 hari.

Apa yang dimaksud dengan pengukuran sipat datar? ›

Metode Sipat Datar adalah suatu teknik pengukuran beda tinggi antara titik-titik dengan menggunakan alat penyipat datar, untuk menentukan ketinggian relatif dari titik-titik tersebut terhadap suatu bidang refrensi/acuan tertentu. Nilai atau angka ketinggian titik juga disebut dengan Elevasi titik.

Apakah yang dimaksud dengan pengukuran penyipat datar leveling? ›

Pengukuran sipat datar atau Levelling dimaksudkan untuk menentukan beda tinggi antara titik-titik pada permukaan tanah di daerah pengukuran. Sebagai acuan penentuan tinggi titik-titik tersebut di gunakan muka air laut rata-rata (MSL) atau tinggi lokal.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran situasi? ›

Pengukuran situasi adalah pengukuran untuk memperoleh secara detail mengenai keadaan fisik bumi, yaitu yang meliputi: gunung, punggungan, bukit-bukit, lembah, sungai, sawah, kebun, batas wilayah, jalan kereta api jalan raya, batas pantai d.l.l. Biasanya pengukuran situasi yang dilakukan secara detail ini guna ...

Jelaskan apa itu slag? ›

Yang dimaksud dengan slag (terak) adalah Bahan yang dihasilkan selama pelelehan atau pemurnian logam melalui reaksi fluks dengan bahan asing (misalnya kalsium silikat terbentuk melalui reaksi kalsium oksida dengan bahan asing silikon oksida).

Apa itu alat penyipat datar? ›

Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi tersebut ditentukan dengan garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang vertical.

Apa fungsi dari Nivo? ›

- Nivo Tabung/Kotak adalah nivo yang digunakan sebagai pedoman penyetelan pesawat agar garis bidiknya sejajar dengan garis arah nivo. Nivo ini diletakkan menjadi satu dengan teropong.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan beda tinggi? ›

Beda tinggi antara dua titik adalah selisih pengukuran ke belakang dan pengukuran ke muka. Dengan demikian akan diperoleh beda tinggi sesuai dengan ketinggian titik yang diukur.

Apa yang dimaksud dengan pengukuran double stand? ›

WP 2 kedudukan : Umumnya disebut dengan WP double stand, artinya pada setiap slag dilakukan dua kali pengukuran beda tinggi, dengan 2 kedudukan alatnya.

Apa yang dimaksud dengan rambu ukur? ›

Rambu ukur diperlukan untuk mempermudah/membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah. Rambu ukur terbuat dari campuran logam alumunium yg tebal dan kuat. Ukurannya, tebal 3 cm, lebarnya + 5 cm dan tersedia pilihan panjang : 3 meter, 5 meter, dan 7 meter.

Apa itu waterpass penyipat datar? ›

Waterpass adalah alat ukur menyipat datar dengan teropong dengan dilengkapi nivo dan sumbu mekanis tegak sehingga teropong dapat berputar ka arah horizontal. Alat ini tergolong alat penyipat datar kaki tiga atau Tripod level, karena alat ini digunakan harus dipasang diatas kaki tiga atau statif.

Bagaimana syarat syarat pemakaian penyipat datar jelaskan? ›

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh semua alat penyipat datar adalah : Syarat utama : garis bidik teropong harus sejajar dengan garis arah nivo Syarat kedua : garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu ke satu Syarat ketiga : garis mendatar diafragma harus tegak lurus sumbu ke satu.

Apa yang dimaksud dengan statif atau tripod? ›

Statif merupakan tempat dudukan alat dan untuk menstabilkan alat seperti waterpass dan theodolit. Alat ini mempunyai 3 kaki yang sama panjang dan bisa dirubah ukuran ketinggiannya..

Jelaskan apa yang dimaksud pengukuran situasi secara tidak langsung? ›

Pengukuran tidak langsung yaitu pengukuran terhadap objek yang dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis alat ukur / pembanding. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil pengukuran alat ukur standar.

Apa yang dimaksud dengan peta situasi? ›

Peta situasi adalah peta topografi skala besar yang merupakan penyajian dari gambaran permukaan bumi baik detil alam maupun buatan manusia yang digambar pada bidang datar (kertas) dengan sistem proyeksi dan skala tertentu.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran topografi? ›

Survey topografi adalah survey yang bertujuan untuk mencari informasi permukaan tanah. Informasi tersebut dapat berupa tinggi rendah hingga keadaan fisik dan posisi suatu benda, baik yang berupa alamiah maupun buatan manusia, di permukaan lahan yang akan dipetakan.

Apa fungsi dari waterpass? ›

Automatic Level Waterpass merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal. Nah, adapun proses pengukuran dengan waterpass pada dunia kontruksi, biasa menggunakan istilah seperti levelling atau waterpassing.

Bagaimana cara menggunakan waterpass? ›

Cara Menggunakan Waterpass yang Baik dan Benar untuk Pemula, Perhatikan!
  1. Garis bidik teropong sejajar dengan garis arah nivo.
  2. Garis arah nivo tegak lurus dengan sumbu I.
  3. Garis mendatar diafragma tegak lurus dengan sumbu I.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan theodolit? ›

BelajarSipil.com – Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).

Apa yang dimaksud dengang face left dan face right dalam pemakaian theodolit? ›

b) Face left, posisi lingkaran vertikal di sebelah kiri pengamat, dikenal dengan istilah posisi biasa. c) Face right, posisi lingkaran vertikal di sebelah kanan pengamat, dikenal dengan istilah posisi luarbiasa.

Apakah fungsi dari tabung nivo pada theodolit? ›

Nivo tabung berbentuk tabung yang berisi air dan udara yang berfungsi untuk memeriksa tingkat kedataran sumbu II horisontal.

Apa fungsi lensa objektif dan lensa okuler pada waterpass? ›

Lensa Okuler mempunyai kegunaan untuk mengamati objek yang dibidik. Lensa Objektif adalah bagian yang berfungsi menerima objek yang dibidik.

Apa tujuan pengukuran teknik sipil? ›

Pengukuran teknik sipil (engineering survey): untuk memperoleh data dan peta pada pekerjaan-pekerjaan teknik sipil.

Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Edwin Metz

Last Updated:

Views: 5580

Rating: 4.8 / 5 (58 voted)

Reviews: 89% of readers found this page helpful

Author information

Name: Edwin Metz

Birthday: 1997-04-16

Address: 51593 Leanne Light, Kuphalmouth, DE 50012-5183

Phone: +639107620957

Job: Corporate Banking Technician

Hobby: Reading, scrapbook, role-playing games, Fishing, Fishing, Scuba diving, Beekeeping

Introduction: My name is Edwin Metz, I am a fair, energetic, helpful, brave, outstanding, nice, helpful person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.